Peringati Puncak Hakordia, Bea Cukai Jawa Timur I Gelar Talkshow

Surabaya (14-12-2021) Serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) digelar oleh Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I, mulai dari apel hingga rapat pimpinan yang digelar di Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I. Pada puncak acara peringatan Hakordia, Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I dan seluruh satker yang berada di lingkungan Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I menggelar Talkshow mengusung tema “Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi” yang diselenggarakan di Aula Bea Cukai Tanjung Perak yang dilaksanakan secara hybrid pada Senin (13/12). Pada talkshow tersebut hadir sebagai narasumber dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H, Ketua Komite Advokasi Daerah (KAD) Antikorupsi Jatim Dr. Reswanda dan Ketua ALFI Jatim Drs. Hengky Pratoko. Selain narasumber, hadir juga Direktur Jenderal Bea dan Cukai didampingi Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai dan Direktur Penindakan dan Penyidikan serta stakeholder di wilayah kerja Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I. Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Padmoyo Tri Wikanto mengatakan bahwa rangkaian peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di wilayah kerja Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I dimulai dari lomba berupa karya tulis essay, videografi dan fotografi dan diakhhiri dengan acara puncak berupa talkshow dengan tema ‘satu padu bangun budaya anti korupsi. “Mudah-mudahan acara ini dapat kita maknai sebagai sebuah komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk Bea Cukai yang terbaik, untuk Kementerian Keuangan yang terpercaya dan untuk Indonesia yang Tangguh,” ujar Padmoyo. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani dalam sambutannya menjelasan bahwa Bea Cukai telah memulai reformasi birokrasi sekitar 10 tahun yang lalu sehingga saat ini diperlukan evaluasi terhadap semangat reformasi birokrasi di Bea Cukai. Menurutnya, evaluasi dilakukan dengan melakukan penguatan terhadap reformasi birokrasi berkelanjutan yang dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir. “Kami melihat dalam pelaksanaan 10 tahun itu ada tendensi kita harus melakukan penguatan dalam berbagai aspek yang kami nilai menghadapi kondisi sekarang ini harus dilakukan penguatan kembali, kami tidak mau semangat reformasi birokrasi yang menjadi kewajiban dari semua institusi di Kementerian Keuangan dan Bea Cukai pada khususnya itu kemudian mengalami penurunan,” pungkas Askolani. Selain itu, Wakil Ketua KPK Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H mengatakan bahwa minimal ada tiga elemen untuk meningkatkan dan memelihara integritas, diantaranya tata nilai, tata Kelola dan tata sejahtera. Ia menambahkan untuk diingatkan kembali kepada para pegawai bahwa Bea Cukai adalah pemungut Bea dan Cukai dari rakyat untuk mengendalikan barang yang beredar dari luar negeri ke dalam negeri maupun cukai untuk barang-barang yang berbahaya. “Insan-insan Bea Cukai itu harus dipompa dan diingatkan kembali secara berkala, entah bulanan, semesteran atau tahunan itu harus dipompa kembali nilainya sehingga tidak jenuh dan menjadi kegiatan rutinitas seperti kegiatan administrasi saja,” kata Nurul Gufron. Pada acara tersebut juga di serahkan Piagam Komitmen Integritas yang ditandatangani oleh para Kepala Satker dan dibacakan oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I Padmoyo Tri Wikanto didepan Wakil Ketua KPK.